Sunday, July 24, 2011

Cedera Hati Permanen

It's the hardest thing I ever have to do
To walk away from you when I wanna hold you



Sudah hampir dua bulan sejak 26 Mei 2011. Hari di mana kata 'kita' udah ga ada lagi buat gue dan Agung. Banyak hal yang terjadi entah apa saja itu tapi yang pasti sudah banyak air mata yang harus terbuang entah kenapa.
Banyak pertanyaan, complaining dan arguing, doa, harapan, dan sebagainya yang diucapkan kepada Tuhan yang akhirnya hanya meninggalkan tanda tanya super besar. Karena hingga saat gue menulis ini, hidup tetap tidak berjalan 'normal'.
Dan ternyata, rasa kehilangan bisa semenyiksa ini ya.

Oke, ampuni kalo gue keliatan kurang bersyukur dengan apa yang dikasih Tuhan sampe saat ini. Maaf juga kalo misalnya gue keliatan membesar-besarkan masalah yang seharusnya bisa diselesaikan dengan sekedipan mata.
Tapi ya gue selama dua bulan terakhir memang begini. Cengeng. Dan keledai. Padahal gue tau, gue sebenernya bisa lebih kuat dan gak menye-menye melulu kaya gini.
Pernah denger istilah otak versus hati? Selama dua bulan belakangan ini, gue ngerasa kaya gitu. Dari tiap bangun tidur sampe mau tidur lagi.
Dan ternyata, susah ya membawa rasa sesak di dada tiap hari di saat otak lo meminta lo untuk memasrahkan semuanya dan gak melulu berfokus sama hal ini.

'Rasa' memang gak pernah bohong dan 'rasa' yang gue rasain sekarang ini sungguh sangat menyakiti dan susah buat gue untuk ngungkapinnya. I know that I have to let him go, let this feelings go, left the memories behind, never look back, and starting my life again but then again, it feels like time is standing still.
Harusnya gue gak mencari tau hal apapun yang berhubungan sama dia karena some things better left unknown or unseen or unsaid. Setiap hari di otak gue isinya 'harusnya harusnya harusnya harusnyaaaaa'.
I'm tired pretending that every thing's okay. I'm tired pretending that my life is good. Tired pretending that I'm happy. And I'm tired to know that I'm dying. Did you know? Gue selalu ngemuntahin lagi makanan yang gue makan tiap gue gak enak feeling karena kepo-kepo and finding out that he's with somebody else now. I'm sick and I'm tired. I have to wanna heal although it's hard. I think I have to get real. And I think I need some help.

Gak mau munafik, iya banget gue sayang dia. And always will.
And it's the hardest thing I ever have to do, to walk away from him when all I wanna do are holding him and then tell him "it's always better when we're together, Agung".




I love us.
.A R'a.